Sejarah Tahun Baru

Dewa Muka Dua & Julius Caesar; Sejarah Tahun Baru Masehi 1 Januari

Senin 17 Safar 1434 / 31 December 2012 05:15

the death of julius caesar c l doughty Dewa Muka Dua & Julius Caesar; Sejarah Tahun Baru Masehi 1 Januari

HANYA dalam beberapa jam ke depan saja, di seluruh dunia—termasuk Indonesia—akan terjadi malam yang sangat sesak dengan orang-orang merayakan pergantian tahun baru Masehi 1 Januari 2013. Apa sejarah 1 Januari ini hingga dijadikan tahun baru?

Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.

Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.

Perayaan Tahun Baru Zaman Dulu
Seperti kita ketahu, tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka—yang tentu saja sangat bertentangan dengan Islam. Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara Brazil.

Seperti halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year’s Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.

Pada tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana. Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang menerikkan “Selamat Tahun Baru” dan menyanyikan Auld Lang Syne.Di negara-negara lain, termasuk Indonesia? Sama saja!

Bagi kita, orang Islam, merayakan tahun baru Masehi, tentu saja akan semakin ikut andil dalam menghapus jejak-jejak sejarah Islam yang hebat. Sementara beberapa pekan yang lalu, kita semua sudah melewati tahun baru Muharram, dengan sepi tanpa gemuruh apapun. [sa/islampos]

# Kolom Iklan #

kami cikarsya solution menyediakan layanan :
  1. paket wisata Yogyakarta "Gua Pindul, Rafting Oya dan Lainnya", Karimun Jawa "Jepara", Bali, Lombok, Pangandaran, Pendakian Gunung Semeru, Pendakian Gunung Merbabu, Pendakian Puncak Mahameru, Pendakian Gunung Merapi, Pendakian Gunung Sumbing dan lainnya termurah start form Kota Ngayogyakarta Hadiningrat.
  2.  tempat pembuatan jaket, kaos dan kemeja komunitas, organisasi maupun instansi.
  3. Les dan Privat SD, SMP hingga SMA sederajat khusus Daerah Istimewa Yogyakarta "DIY"
  4. pemesanan Cover Motor "VerMot" Nasional
  5. Merchandise Pernikahan Yang Murah Meriah
  6. Percetakan Kalender, Brosur, Pamflet, Leaflet dan Banner yang Murah.
  7. Paket Outbond Yang Murah, Meriah dan Menantang
  8. Paket Wisata Adventure "Pendakian dan Penelusuran Gua"
  9. Penyewaan Alat Pendakian dan Adventure 
Informasi lebih lanjut hubungi 089671454046

Alamat Kantor :
Gang Sahabat Sunten RT 08/32 Banguntapan Bantul Yogyakarta 55198

 http://cikarsya.blogspot.com "Blog Resmi Swalayan Cikarsya Solution"

http://jajan-wae.blogspot.com "Blog Resmi Canefa Snack and Catering"

http://order-wisata.blogspot.com "Blog Resmi Ma Wi Tour and Travel"

http://pusat-order.blogspot.com "Blog Resmi Pemesanan Jaket, Kaos dan Kemeja"

http://order-merchadise.blogspot.com "Blog Resmi Pemesanan Merchandise"


Catatan Mohon Untuk di Cermati : 

Untuk memastikan ketersediaan produk mohon untuk menghubungi nomor tersebut.

Harga dapat berubah sewaktu-waktu.

dan anda juga bisa melakukan negosiasi jika merasa keberatan dengan harga yang kami berikan.

Jangan mengirimkan dana jika kita belum saling sepakat. 

Jika berkenan mohon untuk memberikan testimoni dengan mengunjungi :
http://cikarsya.blogspot.com/2012/12/testimoni.html
  

Cikarsya dot Blogspot dot com "http://cikarsya.blogspot.com" merupakan tempat belanja terbaik dan halal serta berkualitas.

sebuah layanan yang disediakan oleh cikarsya solution.

Sumber: http://order-wisata.blogspot.com/2013/08/sewa-mobil-yogyakarta.html#ixzz2dHY4ezuy
Follow us: @syarifain_ on Twitter | cikarsya.yogyakarta on Facebook

Posting Komentar

0 Komentar