Menelusuri jejak-jejak
situs kerajaan Mataram Islam
MITOLOGI
GUNUNG MERAPI
Gunung
Merapi (2914 meter) hingga saat ini masih dianggap sebagai gunung
berapi aktif dan paling berbahaya di Indonesia, namun menawarkan
panorama dan atraksi alam yang indah dan menakjubkan. Secara geografis
terletak di perbatasan Kabupaten Sleman (DIY), Kabupaten Magelang
(Jateng), Kabupaten Boyolali (Jateng) dan Kabupaten Klaten (Jateng).
Berjarak 30 Km ke arah utara Kota Yogyakarta, 27 Km ke arah Timur
dari Kota Magelang, 20 Km ke arah barat dari Kota Boyolali dan 25
Km ke arah utara dari Kota Klaten.
Menurut
Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada posisi
geografi 7 derajad 32.5' Lintang Selatan dan 110 derajad 26.5' Bujur
Timur. Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut. Berada
pada titik persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa
Tengah serta sesar Longitudinal lintas Jawa (lihat Triyoga Lucas
Sasongko 1990, Manusia Jawa & Gunung Merapi Persepsi dan Sistem
Kepercayaanya, Gadjahmada Univ. Press). Meletus lebih dari 37 kali,
terbesar pada tahun 1972 yang menewaskan 3000 jiwa. Terakhir meletus
pada Selasa Kliwon tanggal 22 November 1994, dengan korban tewas
lebih dari 50 orang
Mitologi
G. Merapi.
Untuk
memahami mitologi Gunung Merapi tidak bisa terlepas dari filosofi
Kota Yogyakarta dengan karaton sebagai pancernya. Kota ini terbelah
oleh sumbu imajiner yang menghubungkan Laut Kidul, Parangkusumo
- Panggung Krapyak - Karaton - Tugu Pal Putih dan Gunung Merapi.
Secara filosofis hal ini dibagi menjadi dua aspek, yaitu Jagat Alit
dan Jagat Ageng.
Jagat
alit, yang mengurai proses awal-akhir hidup dan kehidupan manusia
dengan segala perilaku yang lurus sehingga terpahaminya hakekat
hidup dan kehidupan manusia, digambarkan dengan planologi Kota Yogyakarta
sebagai Kota Raja pada waktu itu. Planologi kota ini membujur dari
selatan ke utara berawal dari Panggung Krapyak, berakhir di Tugu
Pal Putih. Hal ini menekankan hubungan timbal balik antara Sang
Pencipta dan manusia sebagai ciptaannnya (Sangkan Paraning dumadi).
Dalam
perjalanan hidupnya manusia tergoda oleh berbagai macam kenikmatan
duniawi. Godaan tersebut dapat berupa wanita dan harta yang digambarkan
dalam bentuk pasar Beringharjo. Adapun godaan akan kekuasaan digambarkan
oleh komplek Kepatihan yang kesemuanya berada pada sisi kanan pada
jalan lurus antara kraton dan Tugu Pal Putih, sebagai lambang manusia
yang dekat dengan pencipta-Nya (Manunggalaing Kawula Gusti).
Jagat
Ageng, yang mengurai tentang hidup dan kehidupan masyarakat,
di mana sang pemimpin masyarakat siapapaun dia senantiasa harus
menjadikan hati nurani rakyat sebagai isteri pertama dan utamanya
guna mewujudkan kesejahteraan lahir bathin bagi masyarakat dilandasi
dengan keteguhan dan kepercayaan bahwa hanya satu pencipta yang
Maha Besar. Jagat Ageng ini digambarkan dengan garis imajiner dari
Parangkusuma di Laut selatan - Karaton Yogyakarta - Gunung Merapi.
Hal ini lebih menekankan hubungan antara manusia yang hidup di dunia
dimana seorang manusia harus memahami terlebih dahulu hakekat hidup
dan kehidupannya sehingga mampu mencapai kesempurnaan hidup (Manungggaling
Kawula Gusti).
Gunung
Merapi menduduki posisi penting dalam mitologi Jawa, diyakini sebagai
pusat kerajaan mahluk halus, sebagai "swarga pangrantunan",
dalam alur perjalanan hidup yang digambarkan dengan sumbu imajiner
dan garis spiritual kelanggengan yang menghubungkan Laut Kidul -
Panggung krapyak - Karaton Yogyakarta - Tugu Pal Putih - Gunung
Merapi. Simbol ini mempunyai makna tentang proses kehidupan manusia
mulai dari lahir sampai menghadap kepada sang Maha Pencipta.
Menurut
foklor yang diceritakan oleh Juru Kunci Merapi yang bernama R. Ng.
Surakso Hargo atau sering disebut mbah Marijan disebutkan bahwa
konon Karaton Merapi ini dikuasai oleh Empu Rama dan Empu Permadi.
Dahulu sebelum kehidupan manusia, keadaan dunia miring tidak stabil.
Batara Guru memerintahkan kepada kedua Empu untuk membuat keris,
sebagai pusaka tanah Jawa agar dunia stabil. Namun belum selesai
keburu mengutus para Dewa untuk memindahkan G. Jamurdipa yang semula
berada di Laut Selatan ke Pulau Jawa bagian tengah, utara Kota Yogyakarta
(sekarang) dimana kedua Empu tersebut sedang mengerjakan tugasnya.
Karena bersikeras berpegang pada "Sabda Pendhita Ratu"
(satunya kata dan perbuatan) serta tidak mau memindahkan kegiatannya,
maka terjadilah perang antara para Dewa dengan kedua Empu tadi yang
akhirnya dimenangkan oleh kedua Empu tersebut.
Mendengar
kekalahan para Dewa, Batara Guru memerintahkan Batara Bayu untuk
menghukum keduanya dengan meniup G. Jamurdipa sehingga terbang diterpa
angin besar ke arah utara dan jatuh tepat diatas perapian dan mengubur
mati Empu Rama dan Permadi. Namun sebenarnya dia tidak mati hanya
berubah menjadi ujud yang lain dan akhirnya menguasai Kraton makhluk
halus di tempat itu. Sejak itu arwahnya dipercaya untuk memimpin
kerajaan di Gunung Merapi tersebut. Masyarakat Karaton Merapi adalah
komunitas arwah mereka yang tatkala hidup didunia melakukan amal
yang baik. Bagi mereka yang selalu melakukan amalan yang jelek arwahnya
tidak bisa diterima dalam komunitas mahluk halus Karaton Merapi,
biasanya terus nglambrang kemana-mana lalu hinggap di batu besar,
jembatan, jurang dsb menjadi penunggu tempat tersebut.
Menurut
cerita rakyat yang lain yang juga diceritakan oleh mbah Marijan
: Konon pada masa kerajaan Mataram tepatnya pada pemerintahan Panembahan
Senopati Pendiri Dinasti Mataram (1575-1601). Panembahan Senopati
mempunyai kekasih yang bernama Kanjeng Ratu Kidul, Penguasa Laut
Selatan. Ketika keduanya sedang memadu kasih dia diberi sebutir
"endhog jagad" (telur dunia) untuk dimakan. Namun dinasehati
oleh Ki Juru Mertani agar endog jagad tersebut jangan dimakan tapi
diberikan saja kepada Ki Juru Taman. Setelah memakannya ternyata
Juru Taman berubah menjadi raksasa, dengan wajah yang mengerikan.
Kemudian Panembahan Senopati memerintahkan kepada si raksasa agar
pergi ke G. Merapi dan diangkat menjadi Patih Karaton Merapi, dengan
sebutan Kyai Sapujagad. (Marijan 1996, wawancara)
Labuhan
& Selamatan
Sebagai
perwujudan kepercayaan Karaton Mataram terhadap keberadaan sekutu
mistisnya yaitu Karaton Kidul (di Samodera Indonesia) dan Karaton
Merapi ini, maka diselenggarakan prosesi Labuhan. Labuhan berasal
dari kata labuh yang artinya persembahan. Upacara adat karaton Mataram
(Yogyakarta dan Surakarta) ini sebagai perwujudan doa persembahan
kepada Tuhan YME agar karaton dan rakyatnya selalu diberi keselamatan
dan kemakmuran. Labuhan biasanya diselenggarakan di beberapa tempat
antara lain di : G. Merapi, Pantai Parangkusumo, G. Lawu dan Kahyangan
Dlepih. Biasanya dilaksanakan untuk memulai suatu upacara besar
tertentu seperti Tingalan Jumenengan. Barang-barang milik raja yang
dilabuh antara lain : Semekan solok, semekan, kain cinde, lorodan
layon sekar, guntingan rikmo, dan kenoko selama setahun, seperangkat
busana sultan dan kuluk kanigoro.
Disamping
labuhan ada beberapa upacara selamatan yang lain yang dilakukan
oleh masyarakat setempat, seperti : Sedekah Gunung, Selamatan Ternak,
Selamatan Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon, Selamatan Mencari Orang
Hilang, Selamatan Orang Kesurupan, Selamatan Sekul Bali, Selamatan
Mengambil Jenazah, Selamatan Menghadapi Bahaya Merapi, dll. Dua
diantaranya ditunjukkan oleh Upacara Becekan dan Upacara Banjir
Lahar berikut ini.
Upacara
Becekan, disebut juga Dandan Kali atau Memetri Kali yang berarti
memelihara atau memperbaiki lingkungan sungai, berupa upacara meminta
hujan pada musim kemarau yang berlangsung di Kalurahan Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Air sungai sangat penting
bagi penduduk setempat untuk keperluan pertanian. Konon sesudah
diadakan upacara biasanya segera turun hujan sehingga tanah menjadi
becek maka lalu disebut becekan. Becek diartikan juga sebagai sesaji
berujud daging kambing yang dimasak gulai. Dusun yang melaksanakan
upacara ini antara lain : Dusun Pagerjurang, Dusun Kepuh dan Dusun
Manggong. Penyelenggaraannya dibagi menjadi beberapa tahap: Pertama,
memetri sumur di Dusun Kepuh (di kawasan itu hanya dusun ini yang
memiliki sumur); Kedua, Upacara Becekan dilakukan di tengah-tengah
Sungai Gendol; Ketiga upacara khusus di masing-masing dusun. Upacara
ini dimaksudkan untuk berdoa memohon hujan kepada Tuhan YME agar
tanah menjadi subur, sehingga warga menjadi sehat, aman, selamat
dan sejahtera. Waktu penyelenggaraan, menggunakan pranotomongso
yaitu pada mongso kapat dan harinya Jumat Kliwon, jika pada mongso
kapat tidak terdapat Jumat Kliwon diundur pada mongso kalimo, sebab
hari itu dianggap keramat. Upacara ini dipimpin oleh seorang modin
dan diikuti oleh warga ketiga dusun. Perlu diketahui bahwa seluruh
rangkaian acara ini harus dilakukan/diikuti oleh kaum laki-laki
dan sesaji sama sekali tidak boleh disentuh oleh wanita serta kambing
untuk sesaji harus kambing jantan.
Upacara
Banjir Lahar, tradisi penduduk sekitar gunung berapi, khususnya
dalam menanggapi bencana lahar. Salah satunya bisa disaksikan di
Dusun Tambakan, Desa Sindumartani, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten
Sleman, sebagai salah satu desa yang sering dilewati bencana lahar
(dingin atau panas) dari Gunung Merapi.
Upacara
ini berupa doa mohon keselamatan dan perlindungan kepada Tuhan YME
bagi segenap penduduk agar terhindar dari marabahaya, disertai dengan
peletakan sesaji berupa kelapa muda di sungai yang diperkirakan
akan dilewati lahar. Hal ini dilakukan bila telah melihat tanda-tanda
alam akan datangnya bencana lahar yang telah mereka kenal secara
turun temurun.
Penduduk
yang bermukim di tepi sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi
kadang mendengar suara-suara aneh di malam hari, misalnya gemerincing
suara kereta kencana yang lewat. Konon merupakan pertanda bahwa
Karaton Merapi sedang mengirimkan rombongan dalam rangka hajat untuk
mengawinkan kerabatnya dengan salah satu penghuni Karaton Laut Kidul.
Hal itu ditafsirkan sebagai pertanda mistis bahwa sebentar lagi
akan terjadi banjir lahar yang akan melalui sungai itu, sehingga
bagi mereka yang tahu akan segera membuat langkah-langkah pengamanan
dan penyelamatan.
Adapun
tujuan dari penyelenggaraan berbagai prosesi selamatan tersebut
konon adalah untuk berdoa memohon keselamatan dan kelimpahan rejeki
kepada Tuhan YME serta memberi sedekah kepada makhluk halus penghuni
Merapi agar tidak mengganggu penduduk, damai dan terbebas dari marabahaya,
sehingga tercipta satu harmoni antara manusia dan lingkungan alam.
Apabila perilaku manusia negatif maka maka alampun akan negatif
pula.
Konsep
keseimbangan yang menjadi kearifan penduduk sekitar Gunung Merapi
merupakan implementasi dari nilai-nilai yang mereka percaya bahwa
para penghuni akan murka ketika menyimpang dari kaidah-kaidah alam
yang benar dan seimbang. Letak harmoninya tidak saja terletak pada
sesaji yang disediakan namun pada perilaku yang selalu diusahakan
untuk tidak nyebal (menyimpang) dari kaedah-kaedah keseimbangan
alam, yang selalu selaras serasi dan seimbang untuk menjaga keutuhan
ekosistem. (A. Ferry T. Indratno, diolah dari beberapa dokumen
tentang G. Merapi milik TeMBI)
Gunung Merapi diselimuti awan panas (wedhus gembel).
0 Komentar
CARA RESERVASI
WA / SMS / Call. 085.643.455.685
PIN BB 7A722B86
Kantor Pemasaran : Jalan Jogja-Solo KM 15 Bogem Kalasan Sleman Yogyakarta 'Toko Stiker Sahabat Motor dan Mobil'
Disarankan untuk reservasi menggunakan SMS mengingat kami sering mobile keluar kantor. Sampaikan penawaran yang diinginkan kemudian akan kami berikan penawaran dari kami.
LAYANAN SMS GRATIS
setelah setahun terhenti, insya Allah SMS Community akan berjalan lagi.
minat langganan status via sms, cukup ketik : IKUT ssbscommunity kemudian kirim ke 082-110-001-021
jika gagal berarti ada salah penulisan "IKUT ssbs community" nya.
untuk semua operator GSM.
# gratis sampai kapan pun
!! PESAN ADMIN !!
Kami selalu menghimbau agar semua member agar tetap mewaspadai segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Cikarsya On-Line, Intive, Inc dan SSBS Community karena kami tidak memungut biaya sepersen pun sebelum kesepakatan kedua belah pihak disepakati.
Harga sewaktu-waktu bisa berubah. Mohon untuk menanyakan terlebih dahulu sebelum bertransaksi.
Contact Admin : 085.643.455.685
Untuk melakukan Pemesanan silahkan klik cara pemesanan
Untuk mengetahui paket wisata silahkan klik Paket Wisata
Untuk mengetahuin paket catering silahkan klik Paket Catering
Untuk mengetahui paket privat silahkan klik Paket Privat
Untuk mengetahui Paket Kaos silahkan klik Paket Kaos
Untuk mengetahui Paket Backpaker dan Adventure silahkan klik Paket Backpaker dan Adventure
Untuk mengetahui Testimoni silahkan klik Testimoni
Untuk mengetahui Tentang Kami silahkan klik Tentang Kami