Tamansari Yogyakarta


Tamansari Yogyakarta

Taman Sari adalah sebuah warisan budaya Jogja unik lainnya. Istana ini dibangun dengan fungsi utama sebagai tempat relaksasi untuk Sultan, namun menyimpan fungsi lain sebagai area meditasi, daerah pertahanan, dan tempat bersembunyi. Sejarah menceritakan bahwa pada pertengahan abad ke-18 setelah Perjanjian Giyanti, Sultan Hamengkubuwana I menuntut untuk dibangun sebuah istana yang berada tepat di antara garis imajiner yang menghubungkan Pantai Parangtritis dan Gunung Merapi. Di titik tersebut terdapat sebuah air mancur dimana menjadi lokasi Taman Sari dibangun. Taman Sari terletak 500 meter ke selatan Keraton dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Taman Sari atau dalam bahasa Inggris memiliki arti 'Beautiful Gardens’, persis menggambarkan bagaimana istana ini dibangun; ada 18 taman air, bunga dan tanaman yang diletakkan pada pulau-pulau buatan, dan paviliun yang dikelilingi oleh danau-danau buatan. Dibangun oleh arsitek asal Portugis, Taman Sari terdiri dari bangunan seperti masjid, ruang meditasi dan kolam renang. Kompleks ini efektif digunakan pada tahun 1765-1812. Biarpun dibangun oleh seorang Portugis, bangunannya menunjukkan detail konstruksi dengan karakter Jawa yang kental. Saat ini, lingkungan Taman Sari - yang dulunya kebun buah - ditempati oleh penduduk dan dikenal sebagai Kampung Taman. Kampung Taman kini dikenal dengan pengrajin batiknya, dan bahkan ada penduduk yang membuka kelas untuk pengunjung yang ingin belajar membatik.

Obyek utama di Taman Sari adalah sebuah kolam besar yang dikelilingi oleh tembok setinggi 6 meter. Kolam ini digunakan oleh istri-istri Sultan untuk mandi. Tak jauh dari kolam ada bangunan menara yang dikenal sebagai tempat di mana Sultan dapat menonton istri-istrinya mandi. Fitur lain di sini adalah masjid bawah tanah berbentuk silinder yang dibangun dengan dua lantai dengan dinding ruangk osong yang menggambarkan jendela. Di compartment ini, terdapat kolam kecil bulat dengan empat tangga yang bertemu di atas kolam tersebut - sungguh sebuah desain yang artistik dan menarik. Lalu, ada terowongan bawah tanah yang mengarah ke lorong-lorong di sekeliling Taman Sari. Legenda mengatakan bahwa ada sebuah terowongan rahasia yang menghubungkan Taman Sari dengan istana Ratu Selatan (Nyai Roro Kidul) di Laut Selatan.

Sejak wafatnya Sultan Hamengkubuwana I, Taman Sari terabaikan, sebagian besar alasannya karena karya-karya hidrolik yang dimiliki Taman Sari cukup sulit untuk dipertahankan. Kebun-kebun pun terabaikan dan beberapa bangunan juga mengalami kerusakan saat Perang Jawa. Gempa bumi pada tahun 1867 juga menghancurkan beberapa bangunan dan fitur air pun mengering. Pada awal 70-an, pemugaran telah dilakukan namun yang betul-betul ‘dipulihkan’ adalah kompleks pemandian.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10151123458662477&set=a.157179182476.127982.87842287476&type=1&relevant_count=1&ref=nf

Posting Komentar

0 Komentar