Gua Selarong Bantul Yogyakarta

 

Mengenang Pahlawan Nasional di Gua Selarong

Gua Selarong, Sebuah gua kecil yang terkenal diseluruh Indonesia. Karena ditempat inilah dulu salah satu Pahlawan Nasional Kita bermarkas. Tak lain dan tak bukan dialah Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro adalah putra sulung Sultan Hamengkubowono III . Pangeran Diponegoro tidak berambisi untuk menjadi raja dan lebih memilih hidup merakyat dan tinggal di Desa Tegal Rejo. Karena dikepung Belanda pada tanggal 20 Juli 1825 di Desa Tegal Rejo, maka Pangeran Diponegoro bersama pengikutnya kemudian menyingkir ke Gua Selarong ini. Di Gua ini Beliau menyusun taktik dan menyusun taktik dan berdiskusi dengan para pengikutnya dalam upaya melakukan serangan kepada Belanda. Selama bermarkas di Gua Selarong, laskar Pangeran Diponegoro telah diserang tiga kali oleh Belanda, yaitu pada tanggal 25 Juli, 3 Oktober, dan 4 Oktober 1825. Peperangan yang terjadi antara Laskar Pangeran Diponegoro dan Belanda itu dikenal dengan nama Perang Jawa yang berlangsung selama lima tahun, yaitu pada tahun 1825 – 1830.

Goa Selarong Sendiri terletak di desa Guwosari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul. Terletak sekitar 14 km dari Pusat Kota Yogyakarta. Untuk kesana Pengunjung bisa Dari jalan Bantul ke selatan , sampai di Perempatan klodran ( Masjid Agung Bantul) belok kekanan ( Barat) ikuti jalan sampai mentok belok keselatan, sampai diprempatan pertama belok kekanan ( Arah barat) Sampai petigaan ambil kanan, ikuti jalan maka tak lama maka pengunjung dapat melihat pintu gerbang pertanda anda memasuki Kawasan wisata Goa selarong.

Untuk memasuki kawasan Goa Slearong Pengunjung ditarik restribusi Sebesar Rp 2.000,- ditambah uang parkir. sedang untuk perjalanan ke lokasi Gua Selarong dimulai dengan menaiki sejumlah anak tangga yang curam yang jumlahnya ada puluhan. Setelah mencapai puncak tangga, Anda akan menemukan dua buah gua kecil di sebelah kanan dan kiri tangga. Gua yang berada di sebelah kanan tangga bernama Gua Putri. Gua ini dahulu kala merupakan tempat beristirahat Raden Ayu Ratnaningsih, istri Pangeran Diponegoro. Sedangkan di sebelah kiri tangga terdapat gua bernama Gua Kakung atau berarti Gua laki-laki. Gua ini adalah tempat istirahat Pangeran Diponegoro. Dua buah gua ini berukuran kecil, dengan tinggi dan kedalaman gua sekitar 1,5 meter. Lebar Gua Putri lebih panjang daripada Gua Kakung, yaitu sekitar tiga meter. Sedangkan lebar Gua Kakung adalah sekitar dua meter. Masih di pelataran dua buah gua ini, Anda juga bisa melihat pemandangan dari sebuah gardu pandang sekitar atau untuk melihat air terjun yang juga berada di area obyek wisata tersebut. Selain Gua Selarong dikawasan ini pengunjung juga bisa melihat sumber mata air yang bernama Sendang Manik Maya. Untuk menuju sendang ini, Anda harus melewati jembatan kecil di atas kali kering yang merupakan tempat mengalirnya limpahan air terjun di saat hujan. Selain itu Anda juga harus berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh kurang lebih 100 meter untuk sampai ke sendang. Sendang ini diyakini sebagai sumber mata air abadi yang dahulu digunakan oleh rombongan Pangeran Diponegoro untuk mandi dan bersuci. Tidak jauh dari Sendang Manik Maya, terdapat sebuah sumber mata air lainnya yang dikenal dengan nama Sendang Umbul Mulya. Sendang ini merupakan mata air untuk memasak dan mencuci.

sumber: gudeg.net

Posting Komentar

0 Komentar