Pesan Untuk Kader PKS
Salam 3 Besar: “Satu komando… Satu tujuan… Tembus 3 Besar… Allahu akbar!!!”
ilustrasi (inet)
dakwatuna.com -
Itulah salah satu kalimat yel-yel yang sering kali dilantangkan oleh
para kader PKS di setiap kali pertemuan dan dalam kesempatan persiapan
untuk melaksanakan agenda-agenda sosial dalam rangka pemenangan
Partai Dakwah PKS.
Saya ingat akan kalimat yang pernah disampaikan
oleh ketua majelis syura’ PKS, KH. Hilmi Aminuddin bahwa “saatnya
genderang pertempuran ditabuh” dari tahun ini (2013) sampai dengan 9
April 2014 adalah masa itu. Dan salah satu bentuk perjuangan yang kita
lakukan adalah ingin menyampaikan dan memperkenalkan tentang gerakan
perubahan menuju keadilan dan kesejahteraan melalui wasilah
partai politik ini kepada masyarakat Indonesia. Caranya sangat banyak
dan beragam. Apapun caranya, yang terpenting benar sesuai syariat dan
selalu memperhatikan niat kita. Nah ada sepenggal pesan yang pernah saya
baca dan coba saya kutip untuk bisa diresapi oleh kita semua. Pesan ini
berisi tentang panduan dalam beramal shalih… check it out…
Para
ulama menjelaskan bahwa keutamaan menyembunyikan amalan kebajikan
(karena hal ini lebih menjauhkan dari riya’) itu hanya khusus bagi
amalan-amalan mustahab bukan amalan-amalan yang wajib. Berkata
Ibnu Hajar: ”At-Thabari dan yang lainnya telah menukil ijma’ bahwa
sedekah yang wajib secara terang-terangan lebih utama daripada secara
tersembunyi. Adapun sedekah yang mustahab maka sebaliknya.”
(Al-Fath 3/365). Sebagian mereka juga mengecualikan orang-orang yang
merupakan teladan bagi masyarakat, maka justru lebih afdhol bagi mereka
untuk beramal terang-terangan agar bisa diikuti dengan syarat mereka
aman dari riya’, dan hal ini tidaklah mungkin kecuali jika iman dan
keyakinan mereka yang kuat.
Imam Al-Iz bin Abdus Salam telah
menjelaskan hukum menyembunyikan amalan kebajikan secara terperinci
sebagai berikut. Beliau berkata, “Ketaatan (pada Allah) ada tiga:
- Yang pertama, adalah amalan yang disyariatkan secara dengan dinampakkan seperti adzan, iqamat, bertakbir, membaca Quran dalam shalat secara jahr, khutbah-kutbah, amar ma’ruf nahi mungkar, mendirikan shalat jumat dan shalat secara berjamaah, merayakan hari-hari ‘ied, jihad, mengunjungi orang-orang yang sakit, mengantar jenazah, maka hal-hal seperti ini tidak mungkin disembunyikan. Jika pelaku amalan-amalan tersebut takut riya’, maka hendaknya dia berusaha bersungguh-sungguh untuk menolaknya hingga dia bisa ikhlas kemudian dia bisa melaksanakannya dengan ikhlas, sehingga dengan demikian dia akan mendapatkan pahala amalannya dan juga pahala karena kesungguhannya menolak riya, karena amalan-amalan ini maslahatnya juga untuk orang lain.
- Yang kedua, amalan yang jika diamalkan secara tersembunyi lebih afdhal dari pada jika dinampakkan. Contohnya seperti membaca qiraah secara perlahan tatkala shalat (yaitu shalat yang tidak disyariatkan untuk menjahrkan qiraah), dan berdzikir dalam shalat secara perlahan. Maka dengan perlahan lebih baik daripada jika dijahrkan.
- Yang ketiga, amalan yang terkadang disembunyikan dan terkadang dinampakkan seperti sedekah. Jika dia khawatir tertimpa riya’ atau dia tahu bahwasanya biasanya kalau dia nampakkan amalannya dia akan riya’, maka amalan (sedekah) tersebut disembunyikan lebih baik daripada jika dinampakkan.
Adapun orang yang aman dari riya’ maka ada dua keadaannya:
- Yang pertama, dia bukanlah termasuk orang yang diikuti, maka lebih baik dia menyembunyikan sedekahnya, karena bisa jadi dia tertimpa riya’ tatkala menampakkan sedekahnya.
- Yang kedua, dia merupakan orang yang dicontoh, maka dia menampakkan sedekahnya lebih baik karena hal itu membantu fakir miskin dan dia akan diikuti. Maka dia telah memberi manfaat kepada fakir miskin dengan sedekahnya dan dia juga menyebabkan orang-orang kaya bersedekah pada fakir miskin karena mencontohi dia, dan dia juga telah memberi manfaat pada orang-orang kaya tersebut karena mengikuti dia beramal shalih.” Qowa’idul Ahkam 1/125 (Sebagaimana dinukil oleh Sulaiman Al-Asyqar dalam kitabnya Al-Ikhlash hal 128-129).
Tentunya
kita lebih mengetahui diri kita, kita termasuk orang yang aman dari
riya’ atau tidak. Sungguh benar sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam
bahwasanya riya’ itu samar sehingga terkadang menimpa seseorang padahal
ia menyangka bahwa ia telah melakukan yang sebaik-baiknya. Dikisahkan
bahwasanya ada seseorang yang selalu shalat berjamaah di shaf yang
pertama, namun pada suatu hari ia terlambat sehingga shalat di shaf yang
kedua, ia pun merasa malu kepada jamaah yang lain yang melihatnya
shalat di shaf yang kedua. Maka tatkala itu ia sadar bahwasanya selama
ini senangnya hatinya, tenangnya hatinya tatkala shalat di shaf yang
pertama adalah karena pandangan manusia. (Tazkiyatun Nufus hal 15).
Perhatikanlah
wahai saudaraku… sesungguhnya hanyalah orang-orang yang beruntung yang
memperhatikan gerak-gerik hatinya, yang selalu memperhatikan niatnya.
Terlalu banyak orang yang lalai dari hal ini kecuali yang diberi taufiq
oleh Allah. Orang-orang yang lalai akan memandang kebaikan-kebaikan
mereka pada hari kiamat menjadi kejelekan-kejelekan, dan mereka itulah
yang dimaksudkan oleh Allah dalam firman-Nya :
“Yaitu
orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al
Kahfi: 104).
Ikhwahfillah rahimakumullah…. Terus berjuang
dan beri manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar kita. Walau
banyak orang yang seakan-akan menilai bahwa kerja-kerja kita ini rendah,
kerja kita ini akibat proses “cuci otak”, amalan kita hanya sekadar
taklid semata, atau hanya semata membela partai yang pemimpinnya
melakukan salah (anggapan mereka), biarlah itu hak mereka untuk menilai.
Kerja ini urusan kita dengan Allah SWT, biarlah Dia yang menilai. Dan
hanya Kepada Allah kita memohon petunjuk. Kita dituntut untuk selalu
mawas diri, rendah hati, lapang dada, ringan tangan, pikiran jernih,
menjaga hati, berdikari, terus melangkahkan kaki seraya menegakkan
kepala (bukan karena sombong). Biarlah tubuh ini menjadi saksi di
akhirat nanti, insya Allah. Mengutip perkataan bung Fahri Hamzah : Jika
kami salah tegur kami, jika kami benar ikuti kami. Mari buat Indonesia
kembali tersenyum dengan #cinta, kerja dan harmoni.
Wallahu’alam
0 Komentar
CARA RESERVASI
WA / SMS / Call. 085.643.455.685
PIN BB 7A722B86
Kantor Pemasaran : Jalan Jogja-Solo KM 15 Bogem Kalasan Sleman Yogyakarta 'Toko Stiker Sahabat Motor dan Mobil'
Disarankan untuk reservasi menggunakan SMS mengingat kami sering mobile keluar kantor. Sampaikan penawaran yang diinginkan kemudian akan kami berikan penawaran dari kami.
LAYANAN SMS GRATIS
setelah setahun terhenti, insya Allah SMS Community akan berjalan lagi.
minat langganan status via sms, cukup ketik : IKUT ssbscommunity kemudian kirim ke 082-110-001-021
jika gagal berarti ada salah penulisan "IKUT ssbs community" nya.
untuk semua operator GSM.
# gratis sampai kapan pun
!! PESAN ADMIN !!
Kami selalu menghimbau agar semua member agar tetap mewaspadai segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Cikarsya On-Line, Intive, Inc dan SSBS Community karena kami tidak memungut biaya sepersen pun sebelum kesepakatan kedua belah pihak disepakati.
Harga sewaktu-waktu bisa berubah. Mohon untuk menanyakan terlebih dahulu sebelum bertransaksi.
Contact Admin : 085.643.455.685
Untuk melakukan Pemesanan silahkan klik cara pemesanan
Untuk mengetahui paket wisata silahkan klik Paket Wisata
Untuk mengetahuin paket catering silahkan klik Paket Catering
Untuk mengetahui paket privat silahkan klik Paket Privat
Untuk mengetahui Paket Kaos silahkan klik Paket Kaos
Untuk mengetahui Paket Backpaker dan Adventure silahkan klik Paket Backpaker dan Adventure
Untuk mengetahui Testimoni silahkan klik Testimoni
Untuk mengetahui Tentang Kami silahkan klik Tentang Kami