Teknologi Informasi Komunikasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi
 meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai 
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi
 adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
 memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. 
Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua
 buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan 
Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait
 dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20.
 Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang 
teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami 
berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Sejarah
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi
 sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu 
temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor.
 Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan 
terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang 
pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi
 perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat 
komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi 
digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam 
bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18
 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan 
mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital 
(karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi 
melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang 
mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.
Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission.
 Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan 
telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai 
bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide 
untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang 
rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik 
minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani 
pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat 
difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai 
jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara.
 Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan 
teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama
 siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback
 yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau 
fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya 
mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, 
suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi 
kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi 
hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi 
tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis 
teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet
 memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan 
utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu 
tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference
 yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan 
pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.
 Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih 
sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan 
kemajuan TIK saat ini.
Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book
 adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk 
menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. 
Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk
 (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih 
kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book
 menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, 
movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik 
misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut 
sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh 
penyaji.
E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet)
 untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk 
pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan
 internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning
 adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai 
sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut 
tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu 
bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah 
salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning 
mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website
 yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini
 memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh 
narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat 
pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system).
 LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat 
diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang 
disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan 
materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk 
pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara 
pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan
 kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara 
pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik 
atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.
0 Komentar
CARA RESERVASI
WA / SMS / Call. 085.643.455.685
PIN BB 7A722B86
Kantor Pemasaran : Jalan Jogja-Solo KM 15 Bogem Kalasan Sleman Yogyakarta 'Toko Stiker Sahabat Motor dan Mobil'
Disarankan untuk reservasi menggunakan SMS mengingat kami sering mobile keluar kantor. Sampaikan penawaran yang diinginkan kemudian akan kami berikan penawaran dari kami.
LAYANAN SMS GRATIS
setelah setahun terhenti, insya Allah SMS Community akan berjalan lagi.
minat langganan status via sms, cukup ketik : IKUT ssbscommunity kemudian kirim ke 082-110-001-021
jika gagal berarti ada salah penulisan "IKUT ssbs community" nya.
untuk semua operator GSM.
# gratis sampai kapan pun
!! PESAN ADMIN !!
Kami selalu menghimbau agar semua member agar tetap mewaspadai segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Cikarsya On-Line, Intive, Inc dan SSBS Community karena kami tidak memungut biaya sepersen pun sebelum kesepakatan kedua belah pihak disepakati.
Harga sewaktu-waktu bisa berubah. Mohon untuk menanyakan terlebih dahulu sebelum bertransaksi.
Contact Admin : 085.643.455.685
Untuk melakukan Pemesanan silahkan klik cara pemesanan
Untuk mengetahui paket wisata silahkan klik Paket Wisata
Untuk mengetahuin paket catering silahkan klik Paket Catering
Untuk mengetahui paket privat silahkan klik Paket Privat
Untuk mengetahui Paket Kaos silahkan klik Paket Kaos
Untuk mengetahui Paket Backpaker dan Adventure silahkan klik Paket Backpaker dan Adventure
Untuk mengetahui Testimoni silahkan klik Testimoni
Untuk mengetahui Tentang Kami silahkan klik Tentang Kami