“Jangan” Cium Tangan Ibumu




“Jangan” Cium Tangan Ibumu 

Ilustrasi (123rf.com/Jasmin Merdan)

dakwatuna.com – Sahabat sekalian, suatu waktu saya pernah menghadiri suatu acara training motivasi di kampus saat masa kuliah dahulu. Pada waktu itu ada statement trainernya yang masih saya ingat sampai sekarang. Ia berkata: “rata-rata orang sukses di seluruh dunia itu, mempunyai hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya khususnya dengan ibunya” jadi jika kita ingin sukses maka sebelum itu yang harus diperhatikan ialah bagaimana hubungan kita dengan orang tua saat ini? Apakah penuh kehangatan atau penuh dengan kebencian? Yang saat ini hubungan dengan orang tuanya penuh kehangatan bersyukurlah Anda orang yang beruntung. Untuk mereka yang punya hubungan tidak baik dengan orang tuanya berdoalah agar dimudahkan Allah untuk memperbaiki hubungan dengan mereka.

Sangat penting sekali mempunyai hubungan yang baik dengan orang tua, khususnya ibu. Kenapa? Karena ridha Allah ialah ridha orang tua, dan doa ibu itu Subhanallah, tanpa hijab di hadapan Allah mudah menembus langit. Sehingga doa seorang ibu yang dipanjatkan untuk anaknya sangat mudah untuk Allah kabulkan. Mungkin sebagian dari kira ada yang tidak sadar bahwa, kemungkinan kesuksesan-kesuksesan kita selama ini adalah buah dari doa ibu kita kepada Allah tanpa kita ketahui. Dan seorang ibu itu tanpa disuruh pasti akan selalu mendoakan anaknya di tiap nafasnya kala bermunajat kepada Allah. Tapi seorang anak belum tentu selalu berdoa untuk orang tuanya ketika Shalat.

Mungkin sebagian dari kita suka mengeluh tentang sifat buruk orang tua kita, entah karena ibu nya cerewet, suka ikut campur, suka nyuruh-nyuruh, tidak gaul dan lain sebagainya. Jika kita seperti ini maka tragis. Kenapa tragis? Karena kita terlalu focus dengan secuil kekurangan orang tua kita dan melupakan segudang kebaikan yang telah diberikan kepada kita selama ini. Di pihak lain ada Orang-orang seusia Anda di luar sana di pinggir jalanan, di bawah kolong jembatan dan di tempat lainnya mereka juga suka mengeluh, tapi yang mereka keluhkan ialah bukan karena sifat orang tua atau ibu mereka, tapi mereka mengeluh karena mereka tidak punya lagi orang tua. Bersyukurlah kita yang saat ini masih mempunyai orang tua. Jika ingin tahu rasanya tidak punya ibu, coba tanyakan kepada teman-teman Anda yang ibu nya telah tiada. Mungkin perasaan mereka sangat sedih dan kekurangan motivasi dalam hidup. Coba bayangkan jika kita tidak punya ibu lagi, maka ketika kita akan pergi ke luar rumah untuk sekolah atau bekerja, maka tidak ada lagi tangan yang bisa kita cium, jika kita tidak punya ibu lagi maka mungkin tidak ada lagi makanan yang tersedia di meja makan saat kita pulang, jika kita tidak punya ibu lagi ketika hari lebaran rumah terasa sepi dan lebaran terasa tanpa makna, jika kita tidak punya ibu lagi kita hanya bisa membayangkan wajah tulusnya di pikiran kita dan melihat baju-bajunya di lemarinya.

Banyak di antara kita suka mengeluh tentang sifat negative ibu kita, tapi kita tidak pernah berfikir mungkin hampir setiap malam ibu kita di keheningan sepertiga malam bangun untuk shalat tahajjud mendoakan kita sampai bercucuran air mata agar kita sukses dunia dan akhirat. Mungkin di suatu malam beliau pernah mendatangi kita saat tidur dan mengucap dengan bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum bisa menjadi ibu yang baik bagimu” kita mungkin juga lupa di saat kondisi ekonomi rumah tangga kurang baik, ibu kita rela tidak makan agar jatah makannya bisa dimakan anaknya. Ketika kita masih kecil ibu kira rela tidur dan lantai dan tanpa selimut, agar kita bisa tidur nyaman di kasur dengan selimut yang hangat.

Setelah semua pengorbanan telah diberikan oleh ibu kita selama ini, lalu coba renungkan apa yang kita perbuat selama ini kepada ibu kita? Kapan terakhir kita membuat dosa kepadanya? Kapan terakhir kita membentak-bentaknya? Pantaskah kita membentak ibu kita yang selama Sembilan bulan mengandung dengan penuh penderitaan? Pantaskah kah kita membentak ayah kita yang setiap hari pergi pagi pulang malam, lebur setiap hari, ngutang sana-ngutang sini agar kita terpenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu maka berusahalah untuk berbakti kepada orang tuamu khususnya kepada Ibumu. Karena masa depan mu ada di desah doa-doanya setiap malam. Dan ingat “perilaku kita dengan orang tua kita saat ini akan mencerminkan perilaku anak kita kepada diri kita nanti”.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/04/29/20087/jangan-cium-tangan-ibumu/#ixzz2UP6cK0BG
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

>>>>>><<<<<<<

[Mother-and-child-learning-write]
"Do not" Kiss Hand mom


dakwatuna.com - Friends and gentlemen, one time I ever attended a motivational training event on campus when the school term before. At that time no statement trainer that I still remember to this day. He said: "The average person's success around the world, has a good relationship with both parents especially the mother" so if we want to be successful then before it that must be considered is how our relationship with parents today? Is it full of warmth or hateful? The current relationship with his parents warmly thank your lucky person. For those who have bad relationships with their parents pray that Allah facilitated to improve relations with them.
Very important to have a good relationship with the parents, especially the mother. Why? Because the pleasure of Allah is pleased parents, and the mother's prayer Heavens, without a hijab in the presence of God easily pierce the sky. So that prayers are being said for a mother that her son is very easy for Allah grant. Maybe some of think there are not aware of that, the possibility of our successes over the years is the fruit of a mother's prayer to God without our knowledge. And a mother it without prompting will always pray for her in every breath when bermunajat to God. But a child is not necessarily always pray for his parents when prayer.
Maybe some of us like to complain about the bad nature of our parents, either because of his mother's nagging, meddlesome, like nyuruh-nyuruh, no slang, and so forth. If we like it so tragic. Why tragic? Because we are too focused with a bit of lack our parents and myriad forget the kindness that has been given to us over the years. On the other hand there are people your age out there on the edge of the street, under the under the bridge and in other places they also love to complain, but that they are complaining about is not because of the nature of the parents or their mother, but they complain because they do not have another parent. Be thankful we currently still have parents. If you want to know it does not have a mother, try to ask your friends that her mother was dead. Maybe they are feeling very sad and lack of motivation in life. Just imagine if we did not have a mother anymore, so when we would go out to school or work, then there is nothing we can kiss the hand, if we do not have a mother anymore then maybe there is no more food at the dinner table when our home, if we do not have a mother again when the day of Eid and Eid feels lonely without meaning, if we do not have a mother anymore we can only imagine his sincere face in our minds and look at the clothes in her closet.
Many of us like to complain about the negative nature of our mother, but we never thought possible almost every night our mother in silence for a third of the night woke us up to pray Tahajjud prayer with tears for us to be successful the world and the hereafter. Maybe in a night he never came to us during sleep and gave the whispered "Son, I'm sorry you mom ... mom can not be a good mother to you" we might as well forget the current economic conditions in poor households, our mothers are not willing to eat in order to ration eating his edible. When we are still young mothers are willing to think and sleep and floors without blankets, so we can sleep comfortably in bed with a warm blanket.
After all the sacrifices given by our mother during this time, and try to reflect on what we have done during this to our mother? When last we make him sin? When last we snap-snapped? Pantaskah we snapped our mother during the nine months that contain the suffering? Pantaskah do we snap our father who every day go home early evening, melting every day, owe owe here and there that we met their needs. Hence then try to devote to your parents especially the mother. Because your future is in swishing his prayers every night. And remember "our behavior with our parents at this time will reflect the behavior of our children to us later".
Sources: http://www.dakwatuna.com/2012/04/29/20087/jangan-cium-tangan-ibumu/ # ixzz2UP6cK0BG
Follow us: @ dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Posting Komentar

0 Komentar